MSMEs Day 2023 Di Markas PBB : Dukung Wirausaha Perempuan, Pemuda dan Rantai Pasok Tangguh
Perayaan hari UMKM Internasional atau MSMEs Day tahun 2023 digelar di Markas Besar PBB di kota New York, 27-28 Juni 2023. Perayaan hari UMKM tahun 2023 merupakan perayaan ke-6 sejak tahun 2017 lalu. Sebagaimana diketahui, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tanggal 27 Juni sebagai Hari Internasional UMKM untuk mengakui pentingnya UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Argentina mengusulkan Hari tersebut bersama dengan International Council for Small Business (ICSB). Pada tanggal 6 April 2017, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi (A/71/279) yang mengakui pentingnya UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Peringatan hari UMKM Internasional tahun 2023 mengambil tema “Membangkitkan UMKM Di Seluruh Dunia Dengan Mendukung Wirausaha Wanita Dan Pemuda Serta Rantai Pasok Yang Tangguh”. Dalam kegiatan pembukaan, moderator Ayman ElTarabishy, Presiden & CEO, ICSB dan sambutan Sanda Ojiambo, selaku Asisten Sekretaris Jenderal dan Chief Executive Officer United Nations Global Compact. Hadir juga perwakilan badan khusus PBB dan para duta besar.
Dalam kegiatan yang difasilitasi oleh International Council for Small Business (ICSB), menyoroti peran penting UMKM dalam skala global dan mengkaji peluang untuk memajukan UMKM. mereka dan menjelajahi peluang untuk kemajuan lebih lanjut. UMKM dan pekerja mandiri memiliki peran inti dalam pengembangan ekonomi karena mewakili sekitar 90 persen dari semua bisnis dan menyumbang lebih dari dua pertiga dari total lapangan kerja. “Jika mendapatkan dukungan yang memadai, mereka dapat secara efektif berkontribusi pada transformasi struktural ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang inklusif, berkelanjutan, dan adil,” kata Ayman ElTarabishy.
Dalam konferensi selama 2 (dua) hari beberaa isu dibahas, mulai lingkungan global yang membuat UMKM sangat rentan terhadap inflasi yang meningkat dan gangguan rantai pasokan. Di antara yang paling rentan, usaha milik perempuan dan pemuda sering kali berisiko terkena guncangan eksternal.
Persentase dan jumlah total pembentukan usaha oleh perempuan dan pemuda semakin meningkat di seluruh dunia. Namun, dengan akses terbatas terhadap pembiayaan yang terjangkau, dukungan pembangunan kapasitas, jaringan mitra, dan pasar global, para pengusaha perempuan dan muda membutuhkan bantuan untuk mengatasi tantangan yang seringkali menghambat pertumbuhan bisnis mereka, membatasi banyak dari mereka pada keberadaan informal atau wirausaha dari kebutuhan.
Kebijakan yang memperkuat kapasitas dan mendukung pengembangan UMKM serta kewirausahaan bagi perempuan dan pemuda perlu menjadi prioritas utama untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, mengurangi dan menghilangkan hambatan, dan menyediakan lingkungan operasional bagi bisnis yang dimiliki oleh perempuan dan pemuda untuk tumbuh, sehingga berkontribusi pada pencapaian penuh SDGs 1, 4, 5, 8, 9, 10, dan janji “tidak ada yang tertinggal” dalam Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ada.