| | | |

Diprediksi 123,8 Juta Pemudik, Dampak Ekonomi Tembus 150 Triliun Rupiah

Setelah tiga tahun terhambat mudik karena pandemi, tahun 2023 lonjakan pandemi terjadi sepanjang sejarah Indonesia. Pemerintah memperkirakan sekitar 123,8 juta orang akan melakukan perjalanan mudik di masa libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023. Angka tersebut meningkat  1,5 kali lipat dibanding  2022, yaitu sebanyak 85 juta orang lebih.

Presiden Jokowi mengatakan, pada tahun ini jumlah pemudik diperkirakan mengalami lonjakan yang drastis.  “Tahun kemarin 86 (juta pemudik), ini 123 juta. Hati-hati, angka ini hati-hati,” ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Pasar Selo, Boyolali, Senin (10/4/2023) dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden. “Saya sudah memperingatkan Menteri Perhubungan, Kapolri, Menteri BUMN yang menyangkut transportasi laut,” lanjutnya. Selain itu, Jokowi juga mengingatkan para gubernur, wali kota dan bupati terkait angka lonjakan jumlah pemudik. “Para gubernur, para bupati dan wali kota (agar) betul-betul menyiapkan diri karena (pemudik) melompat dari 86 juta ke 123-124 juta,” tegas Jokowi.

Kementerian Perhubungan menyebutkan, puncak mudik akan diperkirakan pada 19-21 April 2023 dengan peningkatan jumlah pemudik pada berbagai moda transportasi. Tahun ini, jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi diprediksi mencapai 27,32 juta pemudik. Sedangkan untuk sepeda motor 25,13 juta, kereta api 14,47 juta, penyeberangan kapal 6,6 juta, bus 22,7 juta dan pesawat terbang mencapai 6,19 juta pemudik.

Lonjakan jumlah pemudik usai pandemi membawa dampak berputarnya ekonomi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan dampak ekonomi pada masa mudik Lebaran 2023 berkisar antara Rp100 triliun-Rp150 triliun serta diprediksi sebesar Rp123,8 juta masyarakat yang akan mudik.”Dampak ekonominya berarti ini bisa dua kali lipat antara Rp100-150 triliun,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (3/4).

Beberapa faktor penunjang yang diprediksi menjadi penyebab kenaikan pergerakan masyarakat di antaranya adalah jumlah hari libur yang lebih panjang juga relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan. “Hal ini sesuai dengan strategi kita. Maka, dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta, maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp150 triliun ke Rp240,1 triliun,” kata Menparekraf Sandiaga.

Ketua Umum Kadin Indonesia dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid menilai arus mudik lebaran tahun 2023 akan berdampak secara ekonomi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Akhirnya masyarakat bisa merasakan euforia mudik tanpa adanya pembatasan mobilitas seperti tiga tahun ke belakang. Saya melihatnya sebagai berkah bagi pengusaha UMKM oleh-oleh khas daerah,”kata Arsjad dalam keterangan resmi, Kamis (20/4/2023).

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *