| |

BRI Research Institute : UMKM Kian Optimistis Memasuki Kuartal II/2022

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Research Institute merilis survei mengenai aktivitas bisnis UMKM pada Kuartal I-2022. Survei kegiatan usaha dan sentimen bisnis UMKM mengambil lebih dari 7.000 sampel responden UMKM yang tersebar disemua sektor ekonomi dan di 33 provinsi. Sampling dengan metode stratified systematic random sampling dilakukan pada tanggal 31 Maret – 16 April 2022 lalu.

Secara umum hasil survey menggambarkan bahwa pelaku UMKM yakin usahanya semakin baik, tecermin dari Indeks Ekspektasi Bisnis (IEB) yang berada di level 131,3. Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Supari mengatakan optimisme itu ditopang oleh sejumlah faktor, yakni pandemi Covid-19 yang diperkirakan semakin terkendali, dan puncak panen raya tanaman bahan makanan pada kuartal II/2022

Faktor lainnya adalah harga komoditas yang tetap tinggi, serta meningkatkan permintaan masyarakat selama bulan puasa dan Idulfitri 2022. “Dengan optimisme pelaku UMKM memasuki kuartal II/2022, BRI semakin optimistis mampu mengejar pertumbuhan kredit 9 persen hingga 11 persen di tahun ini, dengan tetap menjaga sustainability kinerja,” kata Supari, Kamis (28/4/2022).

Info grafik BRI research institute

Dalam survei tersebut mengindikasikan kegiatan usaha UMKM semakin membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, tercermin dari Indeks Bisnis (IB) UMKM kuartal I-2022 yang naik dari level 104,1 ke level 104,6. Menurut Supari, kenaikan kegiatan usaha UMKM ditopang oleh sejumlah faktor kenaikan harga komoditas perkebunan/pertanian dan meningkatnya permintaan masyarakat dalam momentum bulan puasa dan lebaran.

Dilihat dari komponen penyusun IB UMKM, sebagian besar komponen penyusun IB UMKM kuartal I-2022 mencatatkan kenaikan terbatas. Hal ini terkait dengan eskalasi penularan Covid varian Omicron, tekanan kenaikan harga, dan kelangkaan beberapa barang yang menjadi input kegiatan usaha sebagian pelaku UMKM.

Akibatnya volume produksi naik terbatas. Kenaikan tertinggi terjadi pada komponen rata-rata harga jual, yang didorong oleh naiknya harga komoditas global, pasokan produksi yang relatif terbatas, menguatnya permintaan menjelang puasa, dan aktivitas ekonomi domestik yang semakin pulih. Persediaan barang menjadi meningkat sebagai langkah antisipasi UMKM menghadapi kenaikan permintaan pada bulan puasa dan lebaran. Investasi usaha juga meningkat sejalan dengan prospek perekonomian yang diperkirakan semakin pulih.

“Secara sektoral, hampir semua sektor Indeks Bisnis UMKM kuartal I tetap optimis (indeksnya bertahan di atas 100), namun sedikit menurun dibandingkan kuartal sebelumnya,” imbuh Supari.

 

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *