|

PBB Tetapkan 2025 Sebagai Tahun Koperasi Internasional

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional, sebuah momen bersejarah yang bertepatan dengan peringatan 130 tahun berdirinya International Cooperative Alliance (ICA). ICA, yang didirikan pada tahun 1895, merupakan organisasi payung bagi gerakan koperasi global. Penetapan ini bukan sekadar perayaan simbolis, melainkan pengakuan global atas peran koperasi dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Pada Sidang Pleno ke-47, Majelis Umum PBB menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional. PBB mengesahkan Resolusi No. 47/90 yang menyerukan negara-negara anggotanya untuk memperkuat peran koperasi dalam pembangunan sosial. Resolusi ini mengakui kontribusi koperasi dalam mengatasi kemiskinan, kelaparan, serta mendukung kelompok marginal dan rentan yang sering kali tidak dapat dilayani oleh perusahaan berorientasi keuntungan. PBB juga menyoroti peran koperasi dalam ketahanan pangan global, peningkatan status ekonomi perempuan, generasi muda, lansia, dan penyandang disabilitas. Koperasi dipandang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Koperasi: Gerakan Global yang Mengubah Dunia

Gerakan koperasi telah berkembang menjadi kekuatan sosial-ekonomi yang signifikan. Menurut laporan ICA, saat ini terdapat lebih dari 1,3 miliar anggota koperasi yang tergabung dalam sekitar 3 juta koperasi di lebih dari 100 negara. Koperasi tidak hanya beroperasi di sektor ritel seperti minimarket dan supermarket, tetapi juga merambah layanan keuangan, asuransi, pendidikan, kesehatan, hingga penyediaan listrik. Keberagaman sektor ini menunjukkan fleksibilitas dan relevansi koperasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kontribusi koperasi tidak hanya dirasakan secara lokal, tetapi juga diakui secara global. Bahkan, UNESCO telah mengakui koperasi sebagai warisan budaya tak benda (intangible heritage). Pengakuan ini semakin dikuatkan dengan penetapan tahun 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional oleh PBB. Ini adalah bukti nyata bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi juga gerakan sosial yang mampu menciptakan perubahan positif.

Koperasi dan Solusi Krisis Kemanusiaan

Salah satu keunggulan koperasi adalah kemampuannya dalam menciptakan sistem ekonomi yang adil dan inklusif. Koperasi menerapkan prinsip pembagian keuntungan yang tidak hanya berdasarkan kepemilikan modal, tetapi juga partisipasi aktif anggota. Konsep ini dikenal sebagai Divvy, di mana keuntungan dibagikan berdasarkan kontribusi anggota dalam kegiatan koperasi. Praktik ini telah terbukti mampu mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi dan menciptakan pemerataan pendapatan.

Dengan sistem ini, koperasi tidak hanya mempromosikan keadilan ekonomi, tetapi juga mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan anggotanya. Selain itu, koperasi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip koperasi yang menekankan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan.

Koperasi di Indonesia: Menuju Kontribusi yang Lebih Besar

Di Indonesia, koperasi telah menjadi bagian integral dari perekonomian nasional. Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menargetkan peningkatan signifikan dalam partisipasi masyarakat dan kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Saat ini, partisipasi masyarakat dalam koperasi mencapai sekitar 27 juta orang, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 1,17%. Targetnya, pada tahun 2025, jumlah partisipasi ini akan meningkat menjadi 60 juta orang, dengan harapan kontribusi koperasi terhadap PDB juga akan meningkat.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan upaya serius dalam meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap koperasi. Program-program edukasi dan sosialisasi perlu digencarkan, sementara koperasi itu sendiri harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan inovasi. Di era digital, koperasi harus mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Momentum 2025: Kebangkitan Koperasi Global

Peringatan Tahun Koperasi Internasional 2025 diharapkan menjadi momentum bagi koperasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk memperkuat peran mereka dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan prinsip-prinsip koperasi yang mengedepankan keadilan dan partisipasi, koperasi dapat menjadi motor penggerak perekonomian yang lebih adil dan merata.

Tahun 2025 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ajakan bagi semua pihak untuk kembali memikirkan model ekonomi yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Koperasi, dengan prinsip-prinsipnya yang universal, telah membuktikan diri sebagai solusi nyata bagi berbagai tantangan ekonomi dan sosial. Mari bersama-sama menjadikan tahun 2025 sebagai tahun kebangkitan koperasi, menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *