| |

Konsultan Pendamping PLUT KUMKM Se-Indonesia Ikuti Bimtek Sertifikasi Halal

Ratusan konsultan pendamping Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM) seluruh Indonesia mengikuti bimbingan teknis sertifikasi halal, 2-8 Juni 2022. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring terselenggara atas kerjasama Kemenkop UKM, Kemenko Bidang Perekonomian dan Badan Penyelenggaraan Jaminan Produksi Halal (BPJPH).

Kegiatan bertema “Implementasi New PLUT Sebagai Rumah UMKM Untuk Mewujudan Wirausaha Mapan, Usaha Inovatif dan Berkelanjutan” dibuka Deputi Bidang kewirausahaan Kemenkop UKM, Siti Azisah, Kamis, 2 Juni 2022 virtual melalui zoom. Hadir pula memberikan sambutan  Asdep Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh serta kepala pusat pembinaan dan pengawasan JPH, Dr. H.A. Umar, MA.

Kepala Pusat Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJBH, Dr. H. A. Umar, M.A mengapresasi kegiatan bimtek sertifikasi halal bagi konsultan pendamping PLUT. Para konsultan diharapkan membantu UMK melakukan verifikasi dan validasi yang mengajukan sertifikasi halal melalui self declare.

Asdep Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh mengatakan, Indonesia memiliki potensi menjadi pemasok produk halal global, mengingat mayoritas penduduknya muslim dan memiliki banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tumbuh. Namun, menjadi produsen produk halal untuk rantai pasok global memiliki tantangan.

“PLUT punya peran strategis melalui pendampingan sehingga mampu melahirkan wirausaha mapan, inovatif, kreatif, kompetitif dan sustain, salah satunya membantu UMKM membantu pngurusan halal,” katanya. Dia berharap sinergi Kemenkop, Kemenko Perekonomian, BPJPH dan sejumlah platform online menjadi model kolaborasi membangun ekosistem dalam memajukan UMKM, tambahnya.

Deputi kewirausahaan Kemenkop, Siti Azisah mengatakan, untuk menjadikan Indonesia pusat produsen halal dunia, sertifikasi halal mutlak diperlukan. Saat ini belanja konsumen sebesar US$184 miliar pada 2020 menjadikan Indonesia sebagai pasar konsumen halal terbesar di dunia. Sementara nilai ekspor produk halal Indonesia mencapai USD 8 miliar, sementara nilai impor produk halal Indonesia senilai USD 10 miliar. Masih ada defisit US$ 2 miliar. ”Investasi sektor ekonomi halal di Indonesia baru hanya sekitar US$ 5 miliar, sehingga sektor ekonomi halal masih sangat terbuka,” urainya.

Ditambahkan Siti Azizah, kegiatan bimtek sertfikasi halal sangat penting bagi peningkatan kapasitas konsultan pendamping yang melayani KUMKM. Melalui New PLUT dengan 8 layanan akan menjadi solusi bagi penyediaan program unggulan bagi pelaku usaha, karena di dalamnya terdapat inkubasi, konsultasi, business matching hingga showcase (pameran) bagi produk UMKM atau wirausaha baru.

 

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *