KemenKopUKM Tuan Rumah Inclusive Business Summit ke-6 di Bali
Pertemuan Bisnis Inklusif ASEAN yang keenam atau The Sixth ASEAN Inclusive Business Summit diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM. Kegiatan yang digelar pada tanggal 23 hingga 25 Agustus 2023 di Bali ini bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN, PBB ESCAP, dan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Pertemuan ini berfokus pada tiga kegiatan utama, yaitu pertemuan menteri tingkat tinggi yang mengawasi perkembangan UMKM, ekonomi, dan investasi. Dialog multi-pihak tentang promosi praktik Bisnis Inklusif, penyesuaian bisinis dan keuangan UMKM, dan Showcase Bisnis Inklusif serta Kunjungan ke Lokasi di Bali, Indonesia. Untuk mendorong promosi, adopsi, dan implementasi Bisnis Inklusif di ASEAN, Pertemuan Bisnis Inklusif ASEAN yang keenam akan membentuk dialog untuk mengeksplorasi peluang dalam menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mendorong bisnis menuju masa depan yang berkelanjutan, seperti melalui pembentukan Program Percepatan Bisnis Inklusif ASEAN untuk mendukung dan membiayai model bisnis inklusif.
Pada pertemuan ini dibahas agenda penyusunan promosi IB di ASEAN yang memberikan gambaran tentang kegiatan regional untuk mempromosikan bisnis inklusif di ASEAN. Masing-masing ketua delegasi memberikan pernyataan mengenai kebijakan dan program bisnis inklusif yang diterapkan di masing-masing negara. IB Summit juga akan mempertimbangkan dan mengadopsi Pernyataan Bersama Menteri yang bertajuk “Deklarasi Mempromosikan Model Bisnis Inklusif: Memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk Pertumbuhan yang Berkeadilan”.
Sixth ASEAN Inclusive Bussiness Summit dibuka oleh Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki selaku Ketua IB Summit. Acara ini turut dihadiri Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa dan Sekretaris Eksekutif ESCAP; Armida Sasiah Alisyahbana serta ketua dan anggota delegasi dari 8 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Kegiatan ASEAN IB Summit diharapkan tidak hanya mampu menciptakan rencana aksi bagi promosi bisnis inklusif di ASEAN, tetapi juga bisa meningkatkan peluang pasar dan investasi bagi para pelaku bisnis inklusif di Indonesia. Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menjelaskan, ASEAN IB sudah berlangsung sejak 2017 di Manila, Filipina. Forum ini merupakan gerakan formal untuk mempromosikan bisnis inklusif di kawasan ASEAN
Menkop UKM, Teten Masduki mengatakan, pihaknya bertukar pengalaman tentang bagaimana mempromosikan Inclusive Business di negara masing-masing, dan mengadopsi sebuah Pernyataan Bersama Menteri tentang “Deklarasi mengenai Promosi Model Bisnis Inklusif: Memberdayakan UMKM untuk Pertumbuhan yang Adil”. “Melalui pertemuan penting ini, Saya mengajak para delegasi negara ASEAN untuk saling bersinergi, mengkoordinasikan berbagai program, mendorong kebijakan, memberikan pelatihan dan advokasi bagi UMKM di ASEAN agar semakin hijau dan maju, “ urainya.