Hari Kartini dan Penguatan Wirausaha Perempuan
Tanggal 21 April tahun 2023 kembali diperingati sebagai hari Kartini. Kartini adalah sosok perempuan pertama yang melakukan perniagaan lintas negara, bahkan saat Indonesia belum ada. Kartini menjadi penggerak bangkitnya kewirausahaan di tengah konstruksi masyarakat tentang peran perempuan yang terbatas.
Hari Kartini merupakan momentum untuk meningkatkan peran pelaku wirausaha perempuan, utamanya UMKM yang jumlahnya terus bertambah. Butuh perhatian pemerintah dan multipihak karena masih banyak UMKM yang dikelola perempuan belum mendapatkan perhatian serius.
Peran wirausaha perempuan di Indonesia tidak diragukan lagi. Lebih dari 60% usaha kecil dan mikro di Indonesia dimotori perempuan yang paling bertahan dari krisis moneter, dampak pandemi, ekonomi, pangan, dan energi yang menimpa dunia dan Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Wirausaha perempuan juga erpotensi menciptakan Alternatif Pendapatan bagi keluarga, selain berperan sebagai manajer dalan mengelola ekonomi keluarga.
Data menunjukkan, jumlah perempuan dalam sektor kewirausahaan atau perempuan pengusaha (womenpreneur) setiap tahun semakin meningkat. Berdasarkan data BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar USD 135 miliar.
Sejumah tantangan masih dihadapi perempuan wirausaha di tanah air. Tantangan itu antara lain keterbatasan akses terhadap pemodalan, kekurangan SDM (Perempuan) yang terampil, keterbatasan infrastruktur dasar, seperti :jalan, komunikasi, listrik, dan air, keterbatasan kemampuan manajerial dan kecakapan teknis produksi untuk meningkatkan daya saing di pasaran, keterbatasan fasilitas terhadap informasi dan teknis pemasaran, keterbatasan kemampuan untuk menangkap peluang pasar, keterbatasan biaya untuk penelitian terhadap pengembangan teknologi untuk bahan hasil bumi, kelangkaan bahan baku serta ketergantungan terhadap jasa perantara.
Karena itu perlu mendorong komunitas perempuan agar memiliki kekuatan dan sumber daya untuk meningkatkan kwalitas hidup untuk keluarga mereka dalam bentuk kegiatan berbisnis (ekonomi) yang kemudian secara berlahan akan berdampak kepada perubahan nilainilai sosial, pendidikan, budaya dan politik.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan pentingnya transformasi digital untuk membangkitkan UMKM. Mengutip riset dari Temasek dan Google, diungkapkan besarnya potensi ekonomi digital Indonesia. “Ekonomi digital Indonesia di 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp1.826 triliun,” ungkap Teten beberapa waktu lalu.
Potensi dari pemberdayaan UMKM, khususnya perempuan dinilai dapat berperan besar dan dapat membawa multiplier effect kepada perekonomian. Digitalisasi menjadi salah satu solusi pemberdayaan untuk membangkitkan daya saing dan menyiasati kondisi pandemi, namun juga dibutuhkan kerja sama antar pihak untuk dapat merealisasikan potensi tersebut.
Pemerintah menyadari peran penting perempuan wirausaha bagi pembangunan bangsa dan negara, upaya yang dilakukan melalui regulasi dan kebijakan guna mendorong peran perempuan wirausaha, seperti Peraturan Presiden No. 2 tahun 2022, tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.
Diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga masyarakat dan organisasi perempuan, akademisi, media massa, masyarakat luas, serta dunia usaha untuk mencetak perempuan-perempuan berdaya secara ekonomi dan terus memberikan peluang bagi wirausaha yang berkelanjutan, sehingga dunia yang setara bisa terwujud. Selamat hari kartini perempuan wirausaha hebat Indonesia