Plenary Meeting G20 EMPOWER : UMKM Perempuan Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Perempuan adalah pelaku yang sangat penting dan besar di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan UMKM perempuan merupakan tulang punggung banyak perekonomian di seluruh dunia, terutama di Indonesia dan berperan dalam pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi.
Karena itu Group of Twenty (G20) EMPOWER Presidensi Indonesia menggelar Plenary Meeting kedua di Yogyakarta, pada tanggal 17-19 Mei 2022. Pada pertemuan ini, upaya percepatan dalam mendorong kontribusi peran perempuan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi, antara lain melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus utama.
Beberapa isu krusial dibahas diantaranya adalah akses terbatas ke fasilitas keuangan pelaku UMKM perempuan, rendahnya literasi digital dan konektivitas ke internet serta UMKM perempuan rentan terkena imbas pandemi dan krisis. Hal ini tak lepas dari proyeksi World Economic Forum bahwa dibutuhkan 135 tahun lagi untuk menutup ketimpangan gender jika negara-negara di dunia tidak melakukan perubahan terhadap posisi perempuan dalam pembangunan ekonomi.
Chair G20 EMPOWER yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetyamenyebutkan, pemerintah dan kalangan usaha swasta perlu mendorong penerapan kebijakan dan praktik lebih jauh sebagai dukungan kepada UMKM milik perempuan agar mampu menghadapi segala tantangan yang ada.
“Oleh karena itu, mendukung UKM perempuan berarti berinvestasi dalam pemulihan ekonomi yang inklusif dan dipercepat,” kata Menteri Teten dalam acara G20 Side event Rebuilding women’s Productivity Post Pandemic, di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menyebut UMKM yang dimiliki dan dipimpin perempuan merupakan bagian integral dari upaya mencapai kesetaraan gender dalam partisipasi ekonomi. “Oleh karena itu, mendukung UKM perempuan berarti berinvestasi dalam pemulihan ekonomi yang inklusif dan dipercepat,” katanya
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Bintang Puspayoga mengajak semua pihak termasuk perusahaan swasta untuk membantu pengusaha usaha kecil dan menengah perempuan yang saat ini masih membutuhkan dukungan keuangan dan keahlian untuk terus berkembang.
“Peran perempuan dalam menumbuhkan perekonomian nasional cukup tinggi mengingat 43 persen UKM formal dimiliki perempuan dan berkontribusi untuk 9,1 persen total PDB,” kata Bintang Puspayoga kepada pers di sela Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Rabu.
Salah satu dukungan yang telah dan akan terus digaungkan oleh kementerian adalah makin bertambahnya jumlah advokat yang bersedia memberikan bimbingan kepada pengusaha UKM perempuan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. “Jumlah advokat terus bertambah dari yang semula 26 kini sudah bertambah menjadi 60 advokat,” katanya.