Kementerian Investasi Target 3 Juta NIB Bagi UMK Tahun 2023
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan penerbitan nomor induk berusaha (NIB) melalui sistem perizinan online berbasis risiko dapat meningkat dua kali lipat dari capaian hingga Juli 2022.
Staf Khusus Hubungan Daerah Kementerian Investas/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Tina Talisa mengatakan, pihaknya bakal mengakselerasi pelaku usaha mikro untuk mendapatkan NIB (nomor induk berusaha).
“Tahun ini 1,5 juta, tahun depan naik 2 kali lipat, karena kami melihat NIB menjadi kebutuhan. Kami tidak ingin ini menjadi sebuah kewajiban, tapi kebutuhan pelaku usaha,” ujar Tina di Surakarta, Selasa (5/7/2022).
Menurutnya, saat ini kepemilikan NIB terhadap pelaku usaha masih memiliki kesenjangan yang cukup jauh. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, saat ini jumlah para pelaku usaha setidaknya sebanyak 65 juta pelaku usaha mikro.
“Ini yang kita upayakan agar jumlahnya terus bertambah karena kalau data dari Kemeterian Koperasi dan UKM itu kan ada 65 juta pelaku UMKM, sementara OSS sebelumnya kita sudah menerbitkan sekitar 4 juta, kalau di totalkan baru 5,5 juta NIB,” pungkas Tina.
Untuk mendorong penerbitan NIB pun, Kementerian Investasi telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, baik BUMN maupun swasta, di antaranya Bank BRI, Gojek, Tokopedia, Grab, dan Sampoerna. Ke depan pun, imbuhnya, Kementerian Investasi akan menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (Persero) untuk mendorong penerbitan NIB, khususnya bagi pelaku usaha mikro.
“Tujuannya agar nasabah PNM yang sudah 12 juta harusnya mereka punya NIB dan kita punya kesamaan dengan PNM, di mana PNM melihat naik kelasnya nasabah PNM itu jika punya NIB,” tutur Tina.