FMS-Kemenkop Globalkan Produk UMKM dan Perkuat Kapasitas PLUT
Fayrel Management Services (FMS) yang berbasis di Kuala Lumpur dan Kemenkop UKM RI melalui Asdep Ekosistem Bisnis memfasilitasi peningkatan kapasitas Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), 11-14 Januari 2023 di Malaysia. Kegiatan capacity building ini diikuti pemenang Kompetisi PLUT Terhebat dan Konsultan Pendamping Terinovatif tahun 2022 didampingi konsultan kewirausahaan dan staf Kemenkop.
Kegiatan diisi dengan serangkaian lokakarya, seminar, sesi dialog, presentasi perusahaan, dan kunjungan. Chief Executive Officer & Founder FMS, Farah Hida Sharin mengatakan, sebagai perusahaan penyedia layanan konsultasi manajemen bisnis, pelatihan, analisis data dan publikasi di Kawasan Asia, FMS saat ini sedang membuat dan memperkenalkan program Nusantara Start-Up Ecosystem (NSE).
Ditambahkannya, NSE bertujuan untuk mendorong Start-up Malaysia-Indonesia dan Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui sejumlah inisiatif dan platform. “kegiatan ini adalah langkah awal kolaborasi antara PLUT dengan Fayrel Management Services (FMS) Malaysia yang selanjutnya mengglobalkan UMKM PLUT di pasar regional ASEAN, Asia dan pasar internasional,” tambahnya.
Kegiatan Capacity building antara lain kunjungan ke KBRI di Malaysia, dilanjutkan studi visit ke Ananda Lestari Maju yang mengimpor produk Indonesia ke Malaysia; kunjungan ke Store n Go dan Preffered Logistic, start up Malaysia di bidang logistik dan Chamrun Digital Gruop sebuah perusahaan berbasis digital di Malaysia.
Atase perdagangan Malaysia, Deden Fajar Shidiq mengatakan, Malaysia merupakan tujuan ekspor nomor 5 Indonesia setelah China, Amerika, India, Jepang. Komoditi utama ekspor Indonesia ke Malaysia antara lain batubara dan sawit namun untuk produk UMKM juga mengalami kenaikan. Dikatakannya, hingga Oktober 2022 Ekspor Indonesia ke Malaysia meningkat 35 persen dari tahun sebelumnya.
“Saya sangat mengapresiasi kunjungan dari PLUT karena telah mendampingi UMKM, terutama agar bisa go global. Jangan dulu bicara ekspor lebih jauh, yang dekat aja dulu ke Malaysia karena regulasi mudah dan pasar sudah ada,” katanya. Ditambahkan juga, pasar Malaysia sangat ramah UMKM, apalagi ada 2 juta warga Indonesia di Malaysia.
Sementara itu Asdep Ekbis Kemenkop UKM, Irwansyah mengatakan, kegiatan capacity building dna studi visit ini sangta penting sebagai dukungan antar tetangga Indonesia dan Malaysia untuk maju bersama dalam pengembangan UMKM dan ekosistem digital. “PLUT punya peran strategis sebagai ujung tombak Kemenkop UKM melalui pendampingan yang inklusif dalam pengembangan kewirusahaan dan mendorong UMKM naik kelas,” katanya.