BPS Rilis Perkembangan Ekonomi Terbaru Sulawesi Selatan

Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,27 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,82 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 77,10 persen. Demikian dimuat dalam berita resmi BPS Sulsel, 9 Mei 2022.

Kepala BPS Sulsel Suntono mengatakan berdasar PDBR menurut lapangan usaha, pertumbuhan positif ekonomi Sulsel dibanding triwulan-I tahun sebelumnya terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali pertambangan dan penggalian dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.

Namun secara yoy, hampir semua kategori mengalami kontraksi. Kontraksi terdalam dialami kategori Kontruksi sebesar -20,33 persen, disusul perdagangan besar dan eceran raparasi mobil dan sepeda motor sebesar -17,16 persen, kemudian pertambangan dan penggalian sebesar -12,96 persen. “Sedangkan pertumbuhan positif terjadi pada kategori pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 17,03 persen, jasa keuangan dan asuransi sebesar 4,97 persen dan real estate sebesar 0,40 persen,” kata Suntono, Senin (9/5/2022).

Menanggapi hal ini, Deputi kepala perwakilan BI Sulsel, Fadjar Majardi mengatakan, Bank Indonesia melihat perekonomian Sulawesi Selatan masih terjaga. konomi Sulsel diprakirakan melanjutkan pertumbuhan positif pada tahun 2022, tumbuh dalam rentang 4,9-5,7% (yoy) pada keseluruhan tahun 2022.

Pemberlakuan kembali PPKM sebagai respon penyebaran pandemi COVID-19 yang meningkat berisiko menahan kinerja ekonomi awal tahun 2022.  Meski demikian, pelonggaran syarat perjalanan disertai relaksasi mobilitas pada HBKN Idul Fitri 2022 berpotensi mendorong kinerja ekonomi lebih tinggi.

“Pada Triwulan I 2022, ekonomi Sulsel tumbuh 4,27 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,8 persen. Namun demikian, kinerja perekonomian Sulsel pada triwulan I 2022 ini masih sesuai dengan tren pertumbuhan secara historis, serta berada jauh diatas pertumbuhan triwulan I 2021 yang sebesar -0,21% (yoy),” ujarnya, Senin (9/5/2022).