| |

Ancaman Resesi 2023, UMKM Kembali Menjadi Penyelamat

Tahun 2023 diprediksi sejumlah lembaga internasional berada dalam bayang-bayang resesi. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi global hanya tumbuh 2,7 persen dan World Economic Outlook (WEO)  memprediksi sebesar 2,9 persen. Sementara World Bank membuat skenario terburuk dari kondisi di 2023 ekonomi semakin melambat dan banyak negara jatuh ke dalam resesi. Ancaman resesi ekonomi global yang diprediksi pada tahun 2023 menjadikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menjadi penyelamat jika kehadirannya dapat dimaksimalkan.

Bukan hal berlebihan, pengalaman membuktikan bahwa selama masa-masa sulit sebelumnya, seperti krisis 1998 dan masa pandemi Covid-19, UMKM menjadi garda terdepan yang dapat bertahan dan menjadi solusi dalam menghadapi masalah ekonomi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan tahun 2023 UMKM ini kembali menjadi pahlawan perekonomian nasional, membuka peluang usaha dan lapangan kerja, dimana target di tahun 2024 adalah 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Eddy Satria meyakini pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan kembali menjadi penyelamat ekonomi Indonesia di tengah ancaman krisis ekonomi global. Eddy juga melihat aktivitas masyarakat sudah meningkat yang bisa mendukung kemajuan UMKM.

“Saya sih sangat optimistis dan memang harus tetap optimistis. Apalagi macet sudah terjadi di mana-mana. Orang kalau pulang pas jam macet pasti mampir, isi perut atau hal lain, itu kehidupan buat UMKM. Jadi kita harus optimistis,” kata Eddy Satria saat menjadi pembicara dalam acara Konferensi Maju Digital 2022 di Jakarta yang juga disiarkan secara daring, Kamis (27/10/2022).

Eddy menyampaikan, saat ini ada dua tantangan eksternal yang dihadapi Indonesia dan diperkirakan masih akan berlanjut di 2023, yaitu ketahanan energi dan pangan. Pasalnya volatilitas harga di kedua sektor tersebut sangatlah tinggi. Namun menurutnya tantangan ini harusnya juga bisa menjadi peluang bagi UMKM untuk meningkatkan skala bisnisnya.

Di Indonesia peran UMKM sudah tidak diragukan lagi peranannya. Data ASEAN Investment Report September 2022 merilis jumlah UMKM Indonesia terbesardi ASEAN dengan jumlah 65,46 juta, menyerap 97 persen tenaga kerja  dan menyumbang60,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *