Mudik : Puncak Perputaran Uang Di Indonesia
Tradisi mudik atau pulang kampung telah berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. Jika ditinjau dari segi ekonomi, tradisi mudik atau pulang kampung ini tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu puncak perputaran uang terbesar bagi masyarakat Indonesia. Tradisi mudik lebaran juga berpotensi mengalirkan uang ke sejumlah daerah yang menjadi tujuan mudik dan ikut mendongkrak perekonomian daerah.
Momentum mudik memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai bidang seperti transportasi, makanan, minuman, perhotelan, pariwisata, ritel, konveksi, UMKM, sampai kepada start-up di bidang traveling, e-commerce, dan juga financial technology (fintech).
Ajib Hamdani, Bidang Kajian Ekonomi Akuntansi dan Perpajakan Asosiasi Emiten Indonesia AEI merefleksikan kegiatan Idul Fitri 1443 Hijirah sebagai momentum catatan ekonomi seiring setelah selesainya masa pandemi. Dia menilai, pergerakan orang dalam mudik Lebaran ini akan berbanding lurus dengan potensi perputaran uang. “Data lapangan menunjukkan sekitar 80 juta pemudik bergerak ke daerah-daerah. Dengan asumsi rata-rata per orang membelanjakan Rp2 juta, terjadi perputaran uang Rp160 triliun secara agregat,” kata Ajib dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/5/2022).
Dengan data lapangan sekitar 80 juta pemudik bergerak ke daerah-daerah. Dengan asumsi rata-rata per orang membelanjakan 2 juta rupiah, maka benar terjadi perputaran uang 160 triliun secara agregat. Mengacu data Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2021 yang sebesar Rp. 16.970,8 triliun, perputaran uang selama lebaran ini setara dengan 1% PDB, tambahnya.
Libur lebaran 2022 digadang-gadang jadi momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, ditaksir ada sekitar Rp 42 triliun uang yang berputar di daerah.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menyampaikan potensi itu terjadi di berbagai sektor. Serta, mengacu pada jumlah 85,5 juta orang yang akan mudik tahun 2022 ini.
“Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang paling sedikit Rp 28 triliun, dikisaran Rp 28-42 triliun selama libur Idul Fitri ini,” katanya. Dengan asumsi jumlah pemudik sebanyak 85 juta orang dan rata rata per keluarga 3 orang maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga. Kemudian, jika per keluarga membawa minimal Rp 1 juta, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp 28 triliun.