Luncurkan Aksi #GILAsSampah, Mendagri Ajak Pemda Inovatif Kelola Sampah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meluncurkan Gerakan Inovasi Langsung Aksi Tuntaskan Sampah atau #GILAsSampah di Pantai Jerman, Kuta, Badung, Bali, Minggu, (17/4/2022). Kegiatan ini rangkaian acara Indonesia International Waste Expo (IIWAS) dengan tema “Sampah Dipilah Itu Duit” bertujuan mengajak pemerintah daerah dan masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan dalam upaya penanganan dan pengelolaan sampah serta mendukung kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Beberapa kegiatan dilakukan dimulai dengan aksi bersihpantai Jerman Kuta Bali, dilanjutkan launching #GILAsSampah dan Pembukaan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) Trisense Bali 2022 dengan Motto dari Bali Untuk Indonesia.
Hadir pula Gubernur Bali, Bupati/walikota Se-Provinsi Bali, serta multi stakeholder 12 Kementerian/lembaga mendukung acara yang bertujuan untuk melakukan sosialisasi masif paradigma baru pengelolaan sampah ini. IIWAS menjadi wadah untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi produk dari olahan sampah guna menggelorakan sirkular ekonomi.
Gubernur Bali Bapak I Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, saatnya kita peduli dan menuntaskan sampah, artinya yang punya sampah harus menyelesaikan sendiri sampahnya dengan motto desaku bersih tanpa membebani desa yang lain.
Dalam Sambutannya, Mendagri Tito Karnavian mengajak semua pemda bergerak bersama menuntaskan sampah serta kreatif dan inovatif dalam mengelola sampah masing-masing. Mendagri pun mengakui sejumlah daerah telah mengelola sampah secara optimal. “Bahkan lebih awal lagi, kampanye mengurangi barang berbahan plastik, diganti dengan yang organik, yang habis bisa hancur dengan cepat oleh proses alami. Karena plastik bisa puluhan hingga ratusan tahun terurainya,” katanya
Mendagri mengatakan, agenda puncak G20 yang akan berlangsung di Bali mendatang akan dihadiri banyak kepala negara. Bali akan dikunjungi ribuan orang, mulai dari peserta dan delegasi banyak negara di dunia. Mereka diperkirakan juga bakal berwisata. Karena itu, Mendagri meminta berbagai pihak agar menunjukkan kapasitas memadai dalam mengelola lingkungan, utamanya sampah. Mendagri juga mendorong adanya kolaborasi dari hulu ke hilir.
“Karena itu sangat penting kolaborasi dalam pengelolaan sampah mulai dari hulu dengan mengurangi produksi sampah (reduce), kemudian digunakan kembali (reuse), hingga bisa di-recycle atau didaur ulang,” imbuhnya