KemenKop UKM Dorong Pengembangan Koperasi Pangan Modern

Kementerian Koperasi dan UKM  mendorong pengembangan koperasi pangan modern sebagai bagian upaya pengembangan koperasi sektor riil. Pengembangan koperasi pangan menuju koperasi modern dilakukan melalui intervensi berbagai sosialisasi, pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM, manajemen, kualitas produksi, akses pasar dan penguatan kelembagaan.

Di Makassar, Deputi Perkoperasian KemenKop UKM, Ahmad Zabadi melakukan pertemuan terbatas dengan beberapa Kepala Dinas Koperasi dan UMKM se-Provinsi Sulawesi Selatan serta Gerakan Koperasi, Jumat (9/4) bertempat di VIP Room KUKM Center, Jalan AP. Pettarani. Hadir juga dalam pertemuan ini Kemal Redindo Syahrul Putra selaku Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel.

Dalam forum tersebut, seluruh Kepala Dinas Kabupaten menyampaikan potensi daerah masing-masing untuk pengembangan koperasi pangan modern. Dalam forum tersebut memunculkan tiga komoditas unggulan yang akan dikembangkan dan menjadi pemodelan di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu rumput laut, perikanan, dan beras, yang seluruhnya dikelola koperasi.

Dalam pertemuan tersebut, Deputi Bidang Perkoperasian KemenKop UKM, Ahmad Zabadi menekankan bahwa koperasi harus menjadi entitas bisnis modern yang mampu memberikan kesejahteraan kepada anggota. Ditambahkannya, setidaknya ada enam pendekatan umum untuk memodernisasi koperasi yakni akses pembiayaan, fasilitasi kemitraan dan akses pemasaran, adopsi teknologi, restrukturisasi kelembagaan melalui amalgamasi, spin off atau pemekaran usaha, hingga pengembangan model koperasi multi pihak.

Di Sulawesi Selatan, Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Kospermindo) telah membangun jejaring kemitraan dengan delapan koperasi. Yaitu, Koperasi Makkio Dalle (Kabupaten Takalar), KSU Salabose (Jeneponto), Koperasi Nelayan Salabose (Jeneponto), Koperasi Nelayan Sipatuwo (Bantaeng), KSU Tani Utama (Bone), Koperasi Perikanan Tunas Baru (Luwu Timur), KUD Tamalate (Pangkep), dan Koperasi Tanjung Harapan Sejahtera (Nunukan, Kaltara)

Didampingi Asisten Deputi Pengembangan SDM dan Jabatan Fungsional KemenKopUKM M Nasrun Siagian, Zabadi mengungkapkan, bahwa Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Kospermindo) yang telah membangun jejaring kemitraan dengan delapan koperasi. Yaitu, Koperasi Makkio Dalle (Kabupaten Takalar), KSU Salabose (Jeneponto), Koperasi Nelayan Salabose (Jeneponto), Koperasi Nelayan Sipatuwo (Bantaeng), KSU Tani Utama (Bone), Koperasi Perikanan Tunas Baru (Luwu Timur), KUD Tamalate (Pangkep), dan Koperasi Tanjung Harapan Sejahtera (Nunukan, Kaltara).

“Provinsi Sulawesi Selatan salah satu sentra penghasil  rumput laut dan Kospermindo sudah menjadi agregator serta sudah melakukan ekspor,” ucap Zabadi. Ketua Kospermindo Arman Arfah mengatakan Kospermindo sebagai koperasi pemasaran dan penjamin pasar, sekaligus merintis kegiatan pengolahan rumput laut pabrikasi. Juga, kegiatan pengolahan pembuatan mie instan rumput laut, serta kue donat agar rumput laut dapat memberikan kontribusi pada bangsa sebagai salah satu sumber ketahanan pangan.

“Adapun tugas Kospermindo adalah sebagai supply chain, dengan nilai tambah yang diperoleh koperasi yaitu menjamin kepastian produksi koperasi ada pasar yang menampung produksi mereka,” ujar Arman Arfah.

Untuk perikanan tangkap dan budidaya, potensinya sangat besar. Dan juga pertanian di Kabupaten Wajo, salah satu KUD di Kabupaten Wajo, sudah lama bekerja sama dengan Dolog setempat sebagai penyuplai beras kebutuhan Dolog, serta juga menjadi distributor pupuk terhadap petani.

“Atas dasar itulah, kami menetapkan Sulawesi Selatan sebagai model untuk tiga komoditas pangan yang dikelola oleh koperasi,” ujar Zabadi.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *