Jaringan Global Melawan Krisis Pangan : 193 Juta orang Menderita Kerawanan Pangan Akut
Global Network Against Food Crises atau Jaringan Global Melawan Krisis Pangan melaporkan angka kelaparan di dunia meningkat dengan tajam. Sebanyak hampir 193 juta orang di 53 negara atau wilayah menderita kerawanan pangan akut pada 2021.
Jumlah orang kelaparan di dunia sudah melonjak 25 persen pada 2021. Jumlah orang kelaparan di dunia ini pun diperkirakan kian bertambah pada 2022 akibat dampak perang di Ukraina serta harga-harga makanan yang melambung.
“Perang di Ukraina sangat mempengaruhi tiga dimensi krisis yaitu pangan, energi, dan keuangan, dengan dampak terparah akan paling terasa bagi orang, negara, dan perekonomian yang paling rentan di dunia,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres dalam laporan tersebut, dikutip Bloomberg, Rabu (4/5/2022).
Harga rata-rata pangan dunia pada tahun ini telah menembus rekor dan melampaui capaian pada 2008 dan 2011 yang berkontribusi terhadap krisis pangan global. Global Network Against Food Crises menambahkan, pada tahun lalu, konflik di negara-negara seperti Ethiopia dan Afghanistan telah memperburuk krisis di kawasan tersebut. Selain itu, guncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 membatasi akses pangan di hampir dua lusin negara di dunia. Di sisi lain cuaca ekstrem, seperti kekeringan parah di Madagaskar, juga memperburuk masalah.
The Global Network Against Food Crises (Jaringan Global Melawan Krisis Pangan) yang dibentuk oleh PBB dan Uni Eropa mengatakan dalam laporan tahunannya bahwa jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan akut dan membutuhkan bantuan pangan yang mendesak dan menyelamatkan jiwa hampir dua kali lipat dalam enam tahun sejak 2016.
“Prospek ke depan tidak bagus. Jika lebih banyak tidak dilakukan untuk mendukung masyarakat pedesaan, skala kehancuran dalam hal kelaparan dan kehilangan mata pencaharian akan mengerikan,” kata laporan GNAFC.