BI Dorong Digitalisasi Untuk Pemulihan Sektor UMKM
Dalam rangka mendorong percepatan inklusi keuangan global, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia menyelenggarakan seminar internasional bertajuk “Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, and MSMEs to Promote Inclusive Growth” yang digelar secara hybrid di Bali, Indonesia (11/5/2022)
Seminar yang menjadi salah satu side event dari Global Partnership for Financial Inclusion Plenary Meeting ke-2 di bawah Presidensi G20 Indonesia ini, untuk mempromosikan diskusi para pemangku kepentingan terkait opsi kebijakan, program, serta produk dan layanan keuangan untuk mempercepat inklusi keuangan untuk wanita, pemuda, usaha mikro dan kecil-menengah (UMKM), dan penerima bantuan sosial melalui perkembangan teknologi dan pendekatan inovatif lainnya, yang semakin relevan dan penting dalam rangka pemulihan pandemi Covid-19.
Bagi UMKM, pemanfaatan digitalisasi melalui financial technology (fintech) perlu terus didorong. Fintech mendukung UMKM dengan membantu mereka menemukan opsi pembiayaan yang lebih efisien dan mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus dan menjaga keselamatan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut ada tantangan dalam pengembangan UMKM terlibat dalam transformasi digital. Namun, ia sendiri memiliki cara jitu dalam mendorong digitalisasi di sektor UMKM tersebut.
“Platform digital terbukti efektif membantu UMKM memulihkan usaha. Digitalisasi, selain untuk meningkatkan akses pasar, juga meningkatkan inklusi keuangan khususnya melalui pemanfaatan keuangan digital,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo,Rabu (11/5).
Bank Indonesia secara konsisten melaksanakan inisiatif pengembangan UMKM, berdasarkan tiga pilar kebijakan, yaitu mendorong korporatisasi, pengembangan kapasitas dan akses fasilitas pembiayaan. Di luar itu, Bank Indonesia juga mendorong dan mendorong UMKM, melalui transformasi digital yang komprehensif dan inklusif, yang dilakukan di sepanjang rantai nilai untuk mendukung terciptanya ekosistem digital yang terintegrasi.
Selain itu, adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang lebih luas terus didorong untuk memfasilitasi transformasi digital UMKM. Melalui QRIS, digitalisasi UMKM dapat dipercepat untuk mendukung ekonomi dan keuangan yang inklusif. Per 18 Maret 2022, sudah terdapat 16,1 juta merchant yang terdaftar QRIS dan 89,89 persen di antaranya adalah UMKM. “Meningkatkan penggunaan QRIS adalah jawaban terfasilitasi sebagai pintu gerbang ekosistem ekonomi dan keuangan digital,” tegas Perry.