Aviliani : Pacu Ekonomi Domestik Hadapi Inflasi Global
Tantangan inflasi global masih membayangi negara berkembang maupun negara maju seiring kebutuhan suplai meningkat seiring dengan perbaikan permintaan. Dampak dari inflasi global adanya kenaikan harga-harga, terutama komoditas pangan dan minyak dunia.Hal tersebut pun menyebabkan nilai tukar rupiah melemah dan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri meningkat.
Wakil Kepala Badan Moneter Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aviliani menilai saat ini pengusaha mulai mempersiapkan produksi untuk mengantisipasi lonjakan inflasi yang kemungkinan terjadi.
“Permintaan yang tumbuh akan diikuti oleh pengusaha dari sisi pasokan sehingga tidak akan menyebabkan inflasi yang begitu besar,” ucap Aviliani dalam Forum Merdeka Barat 9 secara daring di Jakarta, Selasa, 17 Mei 2022.
Usai momen Lebaran berlalu, pengusaha kian optimistis dan sudah mempersiapkan diri dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik, seiring dengan mulai pulihnya hampir seluruh sektor terutama industri pengolahan.
Aviliani menyebutkan, peningkatan ekonomi domestik menjadi salah satu syarat untuk berhasil menghadapi inflasi global.Adapun cara meningkatkan ekonomi domestik yakni dengan mendongkrak daya beli masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat juga harus ditingkatkan.
Ditambahkan Aviliani,kebijakan memperlancar impor pangan juga bisa dilakukan dalam menyiasati inflasi global.Langkah tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan pemerintahan daerah untuk mengetahui kebutuhan masing-masing wilayah.
Menurut dia, hal itu sangat penting karena terdapat beberapa pemerintah daerah yang terlibat dalam kebijakan impor pangan dan pada akhirnya mampu menahan inflasi daerahnya agar tidak membengkak. Di sisi lain, pengusaha saat ini sudah mulai menilai perlunya peningkatan produksi melalui penambahan atau inovasi produk, seiring dengan mulai membaiknya permintaan domestik dan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan inflasi domestik akibat kenaikan inflasi global.