|

Utang Pemerintah RI Naik Lagi,Tembus Rp7.052 T per Maret 2022

Utang pemerintah RI terus mengalami peningkatan hingga tembus Rp7.052 triliun atau dengan rasio 40,39 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per Maret 2022. Mengutip buku APBN KITA, Senin (9/5), utang RI naik 9,45 persen dari posisi Maret 2021 lalu yang hanya Rp6.445 triliun. Utang negara juga tercatat naik 0,54 persen jika dibandingkan dengan posisi Februari 2022 yang sebesar Rp7.014 triliun.

“Secara nominal terjadi peningkatan total utang pemerintah seiring dengan penerbitan SBN dan penarikan pinjaman pada Maret 2022 untuk menutup pembiayaan APBN,” tulis Kemenkeu.

Komposisi utang Rp7.052 triliun sebagai berikut: 88,24% berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) yang terdiri dari SBN Rp6.222,94 triliun. Untuk kepemilikan domestik pada SBN sebesar Rp4.962,34 triliun. Di mana SBN Rp4.104,37 triliun dan surat berharga negara syariah (SBSN) Rp857,96 triliun.

Sementara, komposisi utang pemerintah 11% berasal dari pinjaman atau senilai Rp829,56 triliun. Dengan rincian pinjaman dalam negeri Rp13,2 triliun. Pinjaman luar negeri totalnya mencapai Rp816,36 triliun. Terdiri dari pinjaman bilateral Rp281,31 triliun, multilateral Rp491,57 triliun, commercial banks Rp43,48 triliun.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengatakan posisi utang Indonesia pada saat ini masih dalam batas aman. Batas atas rasio utang terhadap PDB ditetapkan pemerintah dan DPR yakni 60 persen. Dia mengklaim rasio utang Indonesia jauh lebih sehat dibandingkan negara-negara lain.

Sebelumnya, Pengamat politik Ujang Komarudin memberikan komentar soal utang luar negeri Indonesia yang membengkak. Menurutnya, presiden yang menggantikan Joko Widodo alias Jokowi nantinya akan kesulitan melunasi utang negara. Dosen Universitas Al-Azhar itu mengatakan perlu adanya solusi untuk membayar utang negara.

 

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *